Lalai tapi Santai
Terkadang ketika kita merasa bahagia, kita tak merasakan
kehadiran seonggok manusia yang merasa sedih. Kita hanyut dalam suasana bahagia
yang kita rasakan pada saat itu? Benarkah?
Manusia itu tak luput dari dosa dan khilaf. Manusia itu
adalah makhluk yang paling sempurna karena memiliki hati dan fikiran, perasaan
dan logika. Kita harus saling mengingatkan sesama agar tak terjerumus dalam
dosa.
“Aku sudah memberi tahu teman-teman tadi, apakah amanat itu
tak sampai?”
“Tak, entah aku tak menerima apapun”.
“Benarkah?”
“Iya, sungguh”.
“Tetapi apakah mereka tak tahu atau mereka lupa untuk
menyampaikan hal itu? Aku telah mempercayai mereka”.
“Kau salah bila mempercayai mereka!”
“Tadi aku terburu-buru untuk menyelesaikan tugas ku, walau
ku berteriak di depan kelas pun rasanya mereka tak perduli”.
“Sudah tak heran lagi dengan sifat mereka yang seperti itu”.
“Aku menyesal, maafkan aku karena telah lalai”.
Yang ku harap jawaban dari mu adalah “Bukan sepenuhnya salah
mu, mereka pun salah.”
Apa aku yang terlalu berfikir logis? Atau mereka yang egois?
“Yasudah tak apa, lalu bagaimana aku mengerjakan tugas itu
sementara buku ku ada di sekolah dan ini sudah malam.”
????
Aku bingung,
Pagi hari saat bertemu dengan mereka aku hanya bisa diam dan
dihantui rasa bersalah, tetapi anehnya mereka yang telah lalai justru terlihat
santai.
S*